Nilai Tukar Petani (NTP) Januari 2021 sebesar 103,26 atau naik 0,01 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Nilai
Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima
petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
- NTP
merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli
petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade)
dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun
untuk biaya produksi.
- NTP nasional Januari 2021 sebesar 103,26
atau naik 0,01 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP
dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,45
persen, lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
sebesar 0,44 persen.
- Pada Januari 2021, NTP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mengalami kenaikan tertinggi (2,42 persen) dibandingkan
kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Selatan
mengalami penurunan terbesar (1,79 persen) dibandingkan penurunan NTP
provinsi lainnya.
- Pada Januari 2021 terjadi perubahan Indeks
Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,44 persen disebabkan
oleh naiknya indeks pada semua kelompok penyusun IKRT, terutama
Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
- Nilai Tukar Usaha Rumah
Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2021 sebesar 104,01 atau naik
0,01 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
- Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 3,03 persen dan Harga Beras Premium di Penggilingan turun 0,08 persen.
- Dari
1.271 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Januari 2021,
tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 55,07 persen; gabah kering
giling (GKG) 29,90 persen; dan gabah luar kualitas 15,03 persen.
- Selama
Januari 2021, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.921,- per kg
atau naik 3,03 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.026,- per kg atau
naik 3,10 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan
sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.318,- per kg atau
turun 0,73 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.432,- per kg atau
turun 0,80 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.478,-
per kg atau naik 0,88 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.583,- per
kg atau naik 1,34 persen.
- Dibandingkan Januari 2020, rata-rata
harga gabah pada Januari 2021 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG,
dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 6,68 persen; 8,28
persen; dan 4,51 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga pada
Januari 2021 dibandingkan dengan Januari 2021 untuk kualitas GKP, GKG,
dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 6,42 persen; 8,10
persen; dan 4,96 persen.
- Selama Januari 2021, survei harga
produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.210 observasi beras
di penggilingan pada 876 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
- Pada
Januari 2021,rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan
sebesar Rp9.780,- per kg, turun sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan
sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar
Rp9.405,- per kg atau naik sebesar 0,24 persen, dan rata-rata harga
beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp9.036,- per kg atau turun
sebesar 0,21 persen.
- Dibandingkan dengan Januari 2020, rata-rata
harga beras di penggilingan pada Januari 2021 untuk kualitas premium,
medium, dan luar kualitas masing-masing turun sebesar 2,52 persen; 4,09
persen; dan 5,07 persen.